* Menghidupkan Watak di Atas Panggung: Kiprah Elly Susanti dalam Dunia Makeup Tari Tradisional
Elly Susanti, warga Kelurahan Ringinanom, Kota Kediri, menjadi sosok penting dalam pelestarian seni tradisional melalui keahliannya sebagai makeup artist untuk pertunjukan ketoprak dan tari tradisional. Mengandalkan pembelajaran secara otodidak, Elly kini dikenal karena kemampuannya menciptakan karakter visual lewat riasan yang kuat dan ekspresif di panggung seni.
Seni pertunjukan tradisional Indonesia,
seperti ketoprak dan tari daerah, tidak hanya ditentukan oleh kemampuan para
pemain dalam menari dan berakting, tetapi juga oleh detail visual yang
membangun suasana—termasuk makeup atau tata rias wajah. Di balik kuatnya
karakter yang tampil di atas panggung, ada tangan-tangan terampil yang
membentuk ekspresi dan identitas tokoh tersebut. Salah satu sosok yang berperan
penting dalam ranah ini adalah Elly Susanti, warga Kelurahan Ringinanom,
Kecamatan Kota, Kediri.
Elly adalah satu dari sekian banyak warga
Ringinanom yang aktif dalam dunia seni tradisional, khususnya sebagai makeup
artist (MUA) untuk pertunjukan ketoprak dan tari-tarian daerah. Perannya
semakin menonjol dalam kegiatan seni budaya yang menjadi bagian dari program
unggulan Wali Kota Kediri, yaitu *Kampung Keren Prodamas*. Program ini
mendorong masyarakat untuk menumbuhkan kreativitas dan memperkuat jati diri
wilayah melalui seni, budaya, dan potensi ekonomi lokal.
Perjalanan Elly dalam dunia rias dimulai
sekitar tahun 2000. Awalnya, ia hanya membantu merias para penari yang tampil
di acara-acara kampung. Namun seiring waktu, keterampilannya berkembang, dan ia
mulai dipercaya menangani makeup karakter untuk pertunjukan besar seperti
ketoprak. "Saya mulai tertarik ketika melihat bagaimana makeup bisa membentuk
karakter. Sejak itu, saya belajar sendiri melalui video YouTube, membaca materi
online, dan terus mencoba hingga menemukan gaya riasan yang tepat," tutur
Elly dalam sebuah dialog interaktif di RRI Kediri, dalam program ‘Kopi Tahu’,
Kamis (14/12).
Makeup karakter yang ia kerjakan tidak
sembarangan. Ia harus benar-benar memahami karakter tokoh dalam
pementasan—apakah itu tokoh jahat seperti Rahwana dan Buto, atau tokoh bijak
seperti Arjuna dan Gatotkaca. Setiap sapuan kuas dan warna yang digunakan
memiliki tujuan, menciptakan ekspresi visual yang sesuai dengan watak tokoh.
"Kalau karakternya jahat, makeup harus mencerminkan kesan sangar. Kalau
peran baik, maka riasan harus menunjukkan kewibawaan dan kelembutan,"
jelasnya.
Keahlian Elly pun semakin diperhitungkan.
Selain tampil di panggung sebagai penari, ia juga menjadi sosok penting di
balik layar. Ia kerap merias seluruh pemain dalam sebuah pertunjukan, termasuk
ketoprak dengan berbagai tema seperti “Joko Kendil Is Back” dan yang akan
datang, “Joko Tarub”, yang dijadwalkan digelar pada 23 Desember 2023 di
pertigaan Ringinanom, dalam rangka memperingati Hari Nusantara.
Tak hanya itu, Elly juga menjadikan
kreativitas sebagai bagian dari ekspresi diri. Ia sering menciptakan sendiri gerakan
tari tradisional yang ia tampilkan, seperti dalam tarian nusantara, tari
kolosal, hingga pertunjukan yang akan datang dengan tajuk Wonderland Indonesia.
Semua ini ia lakukan sembari menjalankan perannya sebagai pegawai di Puskesmas
Balowerti Kota Kediri, menunjukkan dedikasi yang tinggi baik di dunia seni
maupun pelayanan masyarakat.
Didukung penuh oleh suaminya yang merupakan
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ringinanom, Elly turut aktif dalam
berbagai event budaya yang digagas warga dan pemerintah setempat. Ia menjadi
contoh nyata bagaimana keterampilan yang dipelajari secara mandiri dapat
berkembang menjadi kontribusi besar bagi pelestarian budaya lokal.
Di akhir sesi wawancara, Elly menyampaikan
pesan yang mendalam kepada generasi muda. Ia mengajak anak-anak muda untuk
tidak melupakan akar budaya mereka. "Budaya dan kesenian tradisional
adalah warisan yang harus kita rawat. Saya berharap semakin banyak anak muda
yang tertarik belajar seni rias dan tari tradisional. Dukungan masyarakat juga
penting agar seni ini tetap hidup," tutupnya penuh semangat.
Komentar
Posting Komentar