* Bisnis Tato Temporer Bhubo Gemparkan Anak Muda Semarang
Mengikuti tren global seni tato
temporer, dua anak muda Semarang, Tjiky dan Endes, berhasil menangkap peluang
dengan mendirikan Bhubo Temporary Tattoo, yang kini menjadi primadona di
kalangan anak muda hingga ibu-ibu gaul kota.
Semarang kini tak hanya
dikenal dengan kekayaan seni lukis, film, atau grafis, namun juga kehadiran
tren seni tato yang semakin digandrungi kaum muda. Seiring dengan popularitas
tato permanen, temporary tattoo atau tato temporer juga menunjukkan
perkembangan pesat. Peluang bisnis inilah yang kemudian ditangkap oleh dua anak
muda kreatif asal Semarang, Tjiky dan Endes.
Terinspirasi oleh maraknya
tren tato temporer di berbagai negara dan kota besar seperti Jakarta, Malaysia,
dan Singapura pada tahun 2023, Tjiky melihat potensi besar untuk mengadaptasi
tren ini di Kota Semarang. "Kami baru memulai bisnis ini pada Februari
2023. Dengan konsep kolaborasi sebagai fondasi, kami aktif bergerak ke berbagai
tempat nongkrongan anak muda," ujar Tjiky saat diwawancarai Kompas.com
pada Senin, 27 Mei 2024.
Konsep kolaborasi inilah,
lanjut Tjiky, yang berhasil meningkatkan kesadaran dan minat anak muda Semarang
terhadap tato temporer. Bisnis tato milik Tjiky, yang diberi nama Bhubo
Temporary Tattoo, kini telah menjadi bagian dari berbagai acara anak muda di
kafe-kafe maupun pop-up market di seluruh Kota Semarang. "Pelanggan
bisa melakukan reservasi, atau datang langsung (on the spot). Saat ini,
peminatnya tidak hanya dari kalangan pelajar SMA dan mahasiswa, bahkan ibu-ibu
gaul berusia 50 hingga 60 tahun pun ikut mencoba dan akhirnya ketagihan,"
ungkapnya.
Tjiky menjelaskan bahwa
proses pembuatan tato temporer relatif singkat, berkisar antara lima hingga 30
menit, tergantung pada tingkat kerumitan desain dan ukurannya. Sebelum memulai
proses penatoan, ia melakukan persiapan yang meliputi pembuatan sketsa,
pengaplikasian tinta secara manual (free hand), hingga proses
pengeringan. "Semua proses, mulai dari sketsa hingga pengaplikasian tinta,
kami lakukan secara manual. Ini bukan tato tempel cetak, jadi memang
membutuhkan proses," tegas Tjiky.
Jenis dan Daya Tahan Tato
Temporer Bhubo
Bhubo Temporary Tattoo
menawarkan dua jenis tinta tato yang berbeda: henna dan jagua ink. Tjiky
menerangkan bahwa henna diekstrak dari daun, sementara jagua ink berasal dari
ekstrak buah. Kedua jenis tinta alami ini memiliki kemampuan menyerap air dan
menembus pori-pori kulit. "Ini adalah tato alami yang bisa menyerap air
dan menembus pori-pori. Kami juga sudah melakukan pengujian, dan bisa dikatakan
sah untuk beribadah shalat bagi umat Muslim," jelas Tjiky. Ia menambahkan
bahwa daya tahan kedua jenis tato ini berbeda.
Henna umumnya bertahan
selama dua hingga tiga hari, sedangkan jagua ink dapat bertahan antara satu
hingga tiga minggu. "Daya tahannya sangat bergantung pada aktivitas.
Misalnya, jika sering berada di ruangan ber-AC, menghindari penggunaan losion
dan parfum, jarang berkeringat, serta tidak menggosok area tato, maka tato bisa
bertahan lebih lama," papar Tjiky. Dalam sehari, Tjiky mampu menyelesaikan
sekitar 25 hingga 30 tato. Menariknya, harga tato temporer yang ditawarkan
Bhubo sangat bervariasi, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 200.000-an, tergantung
pada ketebalan garis, ukuran, dan tingkat kesulitan desain. "Harga
termurah Rp 10.000 untuk desain sederhana seperti angka romawi atau simbol
cinta berukuran 1 hingga 2 sentimeter. Harga termahal bisa mencapai sekitar Rp
300.000," pungkas Tjiky.
Komentar
Posting Komentar